Rabu, 14 Mei 2014

Sang Penguasa




“Seorang wanita ibarat lingkaran. Dalam dirinya ada kekuatan untuk menciptakan, memelihara dan mengubah. ” (Diane Mariechild)


Sementara para aktivis perempuan berjuang demi nasib kaumnya yang lebih menderita, kesetaraan, persamaan hak, dan semacamnya, banyak juga lho wanita yang menikmati “karir” nya sebagai penguasa, bikin suami manut hingga takut, yang kemudian sering dibuat banyolan ikatan suami takut istri. Itu wanitawi kok. Sebagai hempasan gejolak lelah dalam menjalani kodrat. Caranya saja yang kurang pas. Jika ada karir wanita lagi naik daun dan tak seimbang dengan pasangannya, meskipun tak tahu persis bagaimana masalah rumah tangganya, tunggu aja kabar keretakan rumah tangganya, eh…

Ego pria iya, ego wanita juga iya.
Sebagian wanita dan juga sebagian pria, kalau sudah punya duit, merasa sudah punya semuanya.

Materialistic is women’s middle name, some in bold, normal, and italicized.


"Ini kan beli pakai duitku sendiri.”
“Bukannya gajimu lebih rendah, kenapa ikut repot memutuskan siapa yang membangun rumah.”
“Ah, kamu tak mahir mencari uang. Bangkrut melulu”

Ini tak melulu dengan harga diri seorang pria, tapi menyangkut soal martabat manusia juga lho. Memang ada bagian harta pria yang menjadi milik wanita, tapi sebagai pencari nafkah, mereka juga harus dihargai jerih payahnya, apalagi di depan anak-anak. Jangan sampai pertikaian masalah intern pasangan dibuka di depan anak-anak yang belum matang proses penalarannya. Jangan juga sangkutpautkan dengan pria yang kasar atau yang malas mencari nafkah ya, itu bahasan yang berbeda.

Menurut seorang psikolog, semua hubungan seharusnya selalu pakai rumus dasar 3P (Penerimaan Penghargaan Pemaafan). Susah?3P itu sejatinya demi kebaikan diri kita sendiri kok, biar hidupnya tenang tak kebanyakan pikiran. Bahagia itu pilihan kan, bukan tergantung pada orang lain.

Yes, women, you are the queen of your home.

Penguasa yang baik itu tahu bagaimana “memperkaya” bawahannya, asuhannya, agar mereka bisa menjalani hidup yang baik di luar sana, melalui makanan yang layak, pakaian yang bersih, perilaku yang santun, hingga tiba saat kau memetik "hasilnya", kau akan tahu namamulah yang pertama terngiang dalam benak mereka.

gambar dari nuphitaikmal.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar