foto seorang nenek
“Kacangnya empuk
banget, ini pasti dipresto” kata seorang tetangga sewaktu nyemil hidangan
kacang rebus yang saya sediakan.
Dengan bangganya
saya bilang bahwa itu hanya direbus biasa, ga lama, pake panci aluminium merk
Jawa, tapi dengan syarat direbus pake air rumah, kompor, dan segalanya di rumah
ibu saya.
Tak hanya itu,
daging jenis apapun, kalau yang masak ibu saya, selalu cepat empuk, padahal ya
masaknya sama aja kayak yang laen.
“Tau gak mbak,
selama kerja disini, aku tuh pengen nyoba masak daging seempuk kalo ibu sampean
masak. Pernah tuh seharian kuikutin ibu dan gak ketinggalan sama sekali apapun yang
dilakukan ibu supaya dapat daging yang empuk,” lapor si mbak yang mbantuin ibu di
rumah.
“Trus?”
“Ya tetep alot
daging di rumahku.”
Saya tergelak,
karena saya sendiri sering melakukan hal yang sama, mengamati ibu memasak,
siapa tahu bisa menangkap basah beliau memasukkan sebuah bahan rahasia yang
bisa menjadi info penting bagi semua. Demi Allah, gak ada, bahkan ibu selalu
terkantuk-kantuk karena kecapean dan juga factor usianya, sembari memegang
pisau di atas talenan kayu dengan irisan bahan yang belum selesai. Mungkin saya
harus seperti itu kali ya, gaya
kantuk mabuk sebelum semua masakan selesai, biar rasanya seenak buatan ibu.
Bahkan dulu waktu
masih sekolah, saya sering iseng nyoba resep dan ternyata resepnya amburadul, saya
mewek putus asa. Ibu langsung turun tangan, colek sana sini, ambil ini dan itu, aduk, cetak,
dan voila…jadilah kue yang sama dengan resep modifikasi dan uenak.
“There is no
secret ingredients,” kata si ayah Po.
Kata ibu, satu
rahasia supaya masakan enak itu pake bawang putih yang banyak. Dengan ukuran yang
sama, bahkan kadang ibu lebih banyak, eh lha kok punya saya berasa nyengat,
punya ibu lezat. Sampe saking ga teganya dengan usaha saya memberondong ibu tentang
cara memasak yang enak, ibu sering memastikan
“Uda digongso
belum, uda dikeprak belum, uda ini belum, uda itu belum…”
“Uda semuaaaa…”
Ibu tersenyum, “Lha
katamu perlu tangan ibu untuk masak enak,”
Ya, tangan itulah
yang meracik semua bahan menjadi ajaib, tangan yang berjuang selama puluhan
tahun untuk membangun sebuah “home” yang nyaman bagi semua penghuninya, antara
lain dengan menyediakan makanan terlezat yang tak pernah ketinggalan bumbu
kasih sayang dan ketulusan.
Maltazard, si musuh
Arthur (film Arthur and the Minimoys), sempat bertandang ke dunia manusia dan
merasa jatuh cinta dengan neneknya Arthur yang diperankan oleh Mia Farrow (wajah
sendunya mengingatkan akan kisah tragisnya bersama Woody Allen yang tega
menduakan Mia dengan anak angkatnya sendiri). Menurut si Maltazard, dia belum
pernah melihat wanita yang menyiapkan semua hidangan dan menjalani perannya dengan
penuh cinta, seperti halnya nenek si Arthur itu.
Ibu saya hanya
salah satu contoh, salah satu bagian dari ribuan nenek yang lain, yang kurang lebih memiliki
“kesaktian” yang hampir sama.
Menjadi nenek
seperti sebuah tahapan magis yang dilalui dalam keluarga dan kehidupan. Masing-masing
wanita tumbuh begitu matangnya ketika dia menjadi nenek, yang telah melengkapi
regenerasi dalam berbagai bentuk. Ada
cucu yang terkadang masih harus dibantu perawatannya, ada resep keluarga yang
dibagi turun temurun, ada nilai akhlak yang ditanamkan, ada karakter yang
diwariskan, dan tentu saja ada ketidaksempurnaan yang perlu dimaklumi dan
dimaafkan. Allah membesarkan dan mematangkannya dengan anggun di antara tungku yang menyala, panci
yang menghitam, teriakan anak kecil yang selalu datang dan pergi, rumah yang
selalu berantakan dan harus selalu ditata ulang, prahara kecil dan besar yang
bisa saja memberikan pilihan ekstrim mau dijalani dengan tertatih-tatih atau
bisa pergi begitu saja, dan banyak lagi. Begitu masing-masing dari hasil ketekunannya
tumbuh, akan terasa betapa Allah memberikan sebuah karakter “kesaktian”
yang kokoh bersama waktu, ketelatenan, kesabaran, dan juga keuletan.
Seraya mensyukuri bahwa nenek (ibu) tumbuh menua bersama keluarga, tanpa harus disibukkan dengan kegiatan mencari nafkah demi menyambung hidup. Semoga "tanaman" saya juga tumbuh seranum itu. Mari berjuang menjadi nenek yang anggun :).
gambar dari flickrhivemind.net, secretingredientsoup.tumblr.com
gambar dari flickrhivemind.net, secretingredientsoup.tumblr.com
Speechless. Sederhana Tapi Keren.
BalasHapusterima kasih kunjungannya, mbak Pritha :)
BalasHapus